Masalah ortu terhadap anaknya:
1. anak tidak disiplin
2. anak tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri
3. anak tidak bisa mengambil keputusan untuk masalahnya sendiri
4. anak tidak berani mengambil resiko dari perbuatannya sendiri
5. anak tidak mempunyai kontrol dari dirinya sendiri
Jangan jadi orangtua seperti helikopter.
wes wes wes wes wes wes helikopter berputar-putar di sebuah ketinggian
kemudian ada sinyal s.o.s ----- sssssssstttt ---- turun bantuan
wes wes wes wes wes wes ----- s.o.s ---- ssssssstt ----- turun bantuan
Begitu seterusnya. Anda layaknya sebuah helikopter yang selalu siap sedia membantu.
Apakah Anda akan hidup selamanya?
Apakah Anda akan kaya seterusnya?
Jadikan anak Anda seseorang yang bisa MEMILIH - MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI.
Akan tetapi yang jadi masalah ortu tidak tahu bagaimana cara yang tepat dan benar? Ortu tidak tahu kapan dan bagaimana memulainya?
Nah disini butuhnya ortu itu harus belajar. Tinggalkan segala macam tetek bengek yang bikin Anda - Anda itu galau yang ngga penting banget gitu. Anak Anda butuh Anda.
next
Sebelum memulai kita membenahi anak kita, urusi masalah diri kita sendiri dulu. Karena you bermasalah. Sering kali seperti anak kecil. Kelakuannya seperti anak kecil.
Datanglah anak kita. Bajunya kotor , item bau dan lain sebagainya.
Mama : Astaghfirullahal 'dziiiiiiim (sambil pegang jidat) baju kamu kotor banget taro baju kotor di tempatnya mama ngga mau kamar bau keringet kotor mandi yang bersih pakai sabun pakai sampo habis itu makan kerjakan pr sholat jangan lupa habis itu berangkat les!
Anak : Mama aku sekarang sudah mandi, cium rambut aku sudah wangi kan? Tapi aku bingung, sekarang aku mesti bagaimana dulu? Makan? Sholat? Kerjakan pr ? les? aku bingung mama.
Kalimat yang panjang bikin anak Anda B I N G U N G. Bicara cukup 2- 3 kalimat. Ada waktunya kita bicara panjang lebar ketika santai.
Solusinya? biasakan Anda bertanya:
Mama : Anton, lihat baju kamu? Apa yang terjadi?
Anton : Kotor Mah ..
Mama : Terus, gmn dong?
Anton : Mandi Mah ..
Mama : Tugas kamu hari ini?
Anton : Kerjain pr Mah..
Mama : Baik. sipp. Terima kasih Anton.
-------
Pahami keterangan berikut, disini ada ilmu. Dan disini saya bener2 baru memahami apa itu fungsi BERTANYA kepada anak.
Bu Ely memanggil seorang peserta maju ke depan, kemudian bertanya :
Mengapa hari ini ibu memakai baju warna ini?
Si Ibu tersebut terdiam. Melihat pakain yg dia pakai, kemudian menjawab, "sedapetnya yang saya lihat bu Elly"
Lihat. Ketika ibu itu ditanya, dia diam, lihat dirinya sendiri kemudian berpikir apa yang terjadi dengan dirinya.
Begitu pula dengan anak-anak kita. Ketika kita selalu bertanya kepada mereka apa yang dia lakukan, makaaaa... hal itulah yang MELATIH anak kita selalu berpikir. Belajar memeriksa dirnya sendiri. Belajar mempunyai kesadaran diri. Dan insya Allah kelak anak kita akan mempunyai kontrol dengan dirinya sendiri.
Kata kuncinya :
Bertanya ---> Berpikir ---> Melihat diri ---> Sadar diri
------
Contoh kasus :
Kita sedang berada di rumah seorang teman. Kaki anak kita dinaikkan ke atas meja. Pilih mana yang tepat kita ucapkan:
a. Turunkan kakimu!
b. Kamu kan tahu kita sedang di rumah teman mamah. Mamah kan sudah pesen harus sopan.
c. Maaf, kakimu ada dimana?
Jawaban Anda? a, b atau c?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar