Senin, 31 Agustus 2015

10 Jalan mendapatkan hidayah

Hidayah adalah terbuka nya hati untuk menerima syariat Allah dan lapang nya dada untuk menyakini kebenaran Agama Islam.

Dengan kata lain, hidayah itu adalah petunjuk Allah yang diberikan kepadamu sehingga dada mu terbuka untuk menerima Islam. Terbuka nya dada itu akan mendorong seseorang untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta membenci apa apa yang membuat Allah murka.

Hidayah itu tidak bisa dibeli dan dia adalah mutlak hak Allah subhanahu wa ta'ala. (Baca surat al Qashash ayat 56)

Lalu apa faktor atau jalan agar kita selalu mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala...???

Ada 10 faktor atau jalan.

1. Bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
2. Belajar Agama
3. Memperbaiki Iman dan menguatkan nya.
4. Berpegang teguh kepada Agama Allah.
5. Berdoa, minta hidayah.
6. Mengikuti al-Quran dan as-Sunnah
7. Berusaha untuk melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan Allah.
8. Mendirikan shalat dengan khusyuk.
9. Menjalin persahabatan dengan orang baik dan shaleh.
10. Menjauhi teman yang buruk.

Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny

(Disarikan dan disadur dari kitab al-Hidayah wa Asbabuha, Said Musfar al Qahthani. Terj Jalan Mendapat Hidayah.)

Senyum lagii ~2

Tertawa dan Tersenyumlah

"Jam Beker"

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di adalah guru Syaikh Muhammad bin Shaleh al Utsaimin rahimahumullah. Suatu saat, isteri Syaikh as-Sa'di pulang dari safar (perjalanan nya) setelah beberapa lama berpisah dengan Syaikh as-Sa'di karena perjalanan tersebut.

Syaikh as-Sa'di terbiasa menggunakan jam beker untuk membantu beliau bangun shalat malam. Namun malam itu dimana hari isteri beliau pulang dari perjalanan itu, rupa nya ada seorang anak kecil diantara keluarga Syaikh yang memainkan jam beker tersebut (sehingga tidak jam beker tersebut tidak berbunyi). Wal hasil, keesokan harinya saat Shalat Subuh, Syaikh as-Sa'di tidak nampak di Masjid. Padahal beliau adalah Imam tetap masjid tersebut.

Siang harinya, Syaikh as-Sa'di mengimami Shalat Dzuhur (seperti biasa). Setelah shalat selesai, beliau memberi nasehat dan faidah kepada para jamaah masjid.

Setelah beliau selesai memberikan nasehat, tiba - tiba ada seorang jamaah yang hadir yang bertanya :

"Wahai Syaikh, mengapa Syaikh tidak terlihat saat Shalat Subuh tadi? Apakah karena isteri Syaikh baru pulang dari safar (perjalanan)..?"

Mendengar celetukkan orang tersebut, para hadirin tertawa. Kemudian Syaikh pun tersenyum, lalu beliau memanggil orang yang bertanya tadi, kemudian beliau memasukkan tangan kesakunya dan mengeluarkan sejumlah uang, lalu beliau berikan kepada orang itu, seraya berkata :

"Ini hadiah buat mu karena hari ini diri mu telah memasukkan rasa gembira kedalam hati para jamaah (lewat pertanyaan mu tadi)."

Mendengar perkataan Syaik, para Jamaah kembali tertawa (2)

---oOo---

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di adalah salah seorang Ulama besar di Saudi, beliau ahli tafsir, ahli fiqih dan lain nya. Diantara kitab beliau yang paling banyak dikaji dan dipelajari adalah kitab tafsir nya, Taisir al Karim ar Rahman fi Tafsir Kalam al Manna.

Semoga bermanfaat dan terhibur.

Senyum yok ~Kisah inspiratif pelepas penat

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah adalah sosok laki laki yang selalu ceria, selalu tersenyum, riang, penuh humor, mampu selalu mendatangkan lelucon dan membuat suasana menjadi cair.

Diantara kejadian langka dan lucu yang dia alami adalah waktu pihak keamanan menangkap dirinya pada kejadian terbunuhnya an-Naqrasyi Basya. Mereka mengajukan pertanyaan apakah dia kenal dengan Muhammad Malik yang dianggap sebagai salah satu teroris terbesar dan berbahaya waktu itu.

Hal itu dikarenakan ulah koran - koran waktu itu yang terlalu mengekspos dan memperbesar peran Muhammad Malik. Waktu itu Muhammad Malik berhasil menghilang tanpa jejak, sehingga pihak keamanan tidak mampu menangkapnya.

Ketika mereka bertanya kepada Syaikh Sayyid Sabiq, "Apakah kamu tahu tentang Malik..?"

Beliau menjawab : "Bagaimana aku tidak tahu tentang Malik, dia itu adalah salah satu Imam kaum muslimin, dia adalah imam kotaadinah, semoga Allah meridhai nya."

Mereka berkata : "Hei orang jelek, kami tidak bertanya tentang Imam Malik, akan tetapi kami bertanya tentang Malik si teroris itu."

Beliau kembali berkata : "Aku adalah orang yang bergelut dengan fiqih (ahli fiqih), aku hanya mengetahui para Fuqaha' dan aku sama sekali tidak tahu dan tidak kenal dengan para teroris."

(Fi Wadaa'il A'laam, DR.Yusuf al Qardhawi. Terj Selamat Jalan Pejuang hal 149)

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah penulis kitab fiqih yang terkenal yakni Fiqih Sunnah, beliau wafat pada hari Ahad Sore 21 Dzulqo'dah 1420 H yang bertepatan dengan tanggal 27 Februari 2000 M pada usia mendekati 85 tahun. (Ibid, 138)
Bersambung ke kisah yg lain nya... Semoga terhibur...

Minggu, 30 Agustus 2015

Tips belajar agama

1. Harus menyisihkan waktu secara khusus untuk menuntut ilmu.

2. Jika tidak bisa konsentrasi dan fokus menimba ilmu agama, bukan berarti harus meninggalkan menimba ilmu secara keseluruhan nya.

3. Manfaatkan teknologi modern yang ada.

4. Tanamkan tekad yang kuat dan niat yang ikhlas.

5. Sabar dan tabah dalam menuntut ilmu.

6. Memanfaatkan waktu luang untuk menuntut ilmu.

7. Minta bantuanlah dengan teman dan bekerja sama dengan nya didalam mendapatkan ilmu.

8. Ambillah ilmu setiap hari walaupun sedikit, walaupun hanya bisa memahami 1 ayat atau 1 hadits atau 1 permasalahan.

9. Buatlah rencana ilmiah /pelajaran dengan sistematis

lmam an Nawawi rahimahullah biasa nya membatu ayahnya ditokonya yang kecil. Namun hal itu tidak membuatnya lalai dari membaca dan menghafal al Quran dalam usia dini.

Beliau sehari menghadiri 12 majelis ilmu. Bagaimana dengan kita?

Tahukah anda siapa imam abu hanifah?

Beliau rahimahullah adalah seorang ulama fiqih besar sekaligus pengusaha besar, usaha nya tidak menghalanginya untuk belajar agama.

Beliau mempunyai gedung besar untuk memproduksi sutera, dan ia mempunyai karyawan dan tenaga produksi. Artinya beliau adalah direktur besar.

Diringkas dan disarikan dari buku Tips Belajar Agama Diwaktu sibuk, bagian pertama kitab Thalabul ilmi fi zamanil insyighalat, syaikh muhammad al munjjid
via page @Taman - Taman Para Penuntut Ilmu

Seluas apakah pengetahuan Anda tentang agama Anda?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) {yang kasat mata, spt perkebunan, ekonokmi, dsb} dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat {mengenal Allah, mengenal Rasu, dsb } adalah lalai.” (QS. Ar Rum:7)

Ayat di atas merupakan peringatan keras bagi orang yang hanya mementingkan urusan dunia sedangkan urusan akhiratnya dilupakan.

Tafsir ayat tersebut sebagai berikut,

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Umumnya manusia tidak memiliki ilmu melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam untuk kebahagiaan akhirat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)

Jangan sampai.....

Jangan Sampai Kita Tertipu dengan Dunia, Lalai akan Akhirat

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “ Wahai Rabb-ku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” (QS. Al Mu’minun : 99-100)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’diy berkata mengenai ayat dalam Surat Al Mu’minun,

“Allah Ta’ala mengabarkan keadaan orang-orang yang berhadapan dengan kematian, dari kalangan mufrithin (orang-orang yang bersikap meremehkan perintah Allah -pent) dan orang-orang yang zhalim.

Mereka menyesal dengan kondisinya ketika melihat harta mereka, buruknya amalan mereka, hingga mereka meminta untuk kembali ke dunia.

Bukan untuk bersenang-senang dengan kelezatannya, atau memenuhi syahwat mereka. Akan tetapi mereka berkata, ‘Agar aku berbuat amal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan.”

Beliau kembali menjelaskan, “Apa yang mereka perbuat tidaklah bermanfaat sama sekali, melainkan hanya ada kerugian dan penyesalan.

Pun perkataan mereka bukanlah perkataan yang jujur, jika seandainya mereka dikembalikan lagi ke dunia, niscaya mereka akan kembali melanggar perintah Allah.”

[ Taisir Karimirrahman, Syaikh Abdurrahman bin Nshir As Sa’diy, hal. 531, cet. Dar Ibnu Hazm ]

Jangan sampai kita keadaan nya seperti mereka! Naudzubillahij mindzalik....

By: ustadz Yhouga Pratama
Muslim. Or. Id

Cinta Allah = Cinta pada Kebenaran

Sebesar cintamu kepada kebenaran, sebesar itulah cintamu kepada Allah. karena kebenaran, pada hakekatnya datangnya dari Allah.

oleh karena itu, maka ketika engkau mendapati kebenaran menyelisihi hawa nafsumu.. maka engkau lebih memilih untuk menetapi kebenaran, karena engkau lebih mencintai kebenaran daripada hawa nafsumu.. disebabkan engkau lebih mencintai Allah daripada dirimu sendiri.

Muhammad Al-Kindi berkata,

"Aku mendengar guru-guru kami berkata,

"Jika Anda dihadapkan pada dua hal yang ANDA TIDAK TAHU DARI MANA KEDUANYA YANG DIRIDHAI ALLÅH, lihatlah YANG PALING DEKAT dengan HAWA NAFSU Anda.

Kemudian, ambillah yang BERLAWANAN dengannya.

Karena KEBENARAN itu BERLAWANAN dengan HAWA NAFSU."

Kuburan tidak dapat membawa manfaat dan bencana

Cinta Sunnah
Ustadz Badru Salam

Kuburan, Tidak Dapat Memberi Manfaat dan Mudlarat

Kuburan hanyalah benda mati yang tidak dapat memberi manfaat dan mudlarat, di dalamnya terbujur mayat yang kaku yang membutuhkan doa orang yang masih hidup, dan ia tidak dapat menyampaikan doa orang yang bertawassul kepadanya, apalagi untuk mengabulkan doa orang yang berdoa kepadanya, karena semua itu tidak ada dalil yang menunjukkannya.

Bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah tidak dapat memberikan manfaat dan menolak mudlarat untuk dirinya sendiri ketika masih hidup, apalagi setelah beliau meninggal dunia, bagaimana jadinya manusia selain Rasulullah?? Allah Ta’ala berfirman,

ﻗُﻞ ﻵَّﺃَﻣْﻠِﻚُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻲ ﻧَﻔْﻌًﺎ ﻭَﻻَ ﺿَﺮًّﺍ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎﺷَﺂﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛُﻨﺖُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﻻﺳْﺘَﻜْﺜَﺮْﺕُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻣَﺎﻣَﺴَّﻨِﻲَ ﺍﻟﺴُّﻮﺀُ ﺇِﻥْ ﺃَﻧَﺎ ﺇِﻻَّ ﻧَﺬِﻳﺮٌ ﻭَﺑَﺸِﻴﺮٌ ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ

Katakanlah, “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. dan Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman“ (Al-A’raaf: 188).

Wahai Pelaku Dosa...

Ibnu Abbas mengatakan,
“Wahai pelaku dosa
Jangan merasa aman dari akibat buruk berbuat dosa
Karena yang mengikuti dosa bisa lebih besar dari perbuatan dosa
Sedikitnya rasa malumu kepada orang yang berada di kanan kirimu ketika berbuat dosa
Lebih berat dari dosa perbuatanmu
Tertawamu sementara kamu tidak tahu apa yang Allah lakukan padamu..
Lebih berat dari dosa
Kegembiraanmu ketika berbuat dosa
Lebih berat dari dosa
Rasa sedihmu ketika terluput dari dosa
Lebih berat dari dosa
Rasa takutmu kepada angin yang akan membuka pintumu ketika berbuat dosa
Sedangkan hatimu tidak merasa takut dari pengawasan Allah..
Lebih besar dari dosa yang kamu lakukan
(Sifatu As-Shofwah 1:383, lihat Mawa’idz Shohabah, Hal. 358)

Faidah bersabar mengekang hawa nafsu


" ﻓﺎﺋﺪﺓ ﻃﻴﺒﺔ "
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
)) ﻭﺟﺰﺍﻫﻢ ﺑﻤﺎ ﺻﺒﺮﻭﺍ ﺟﻨﺔ ﻭﺣﺮﻳﺮﺍ ((
ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺒﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ
ﺣﺒﺲ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻋﻦ ﺍﻟﻬﻮﻯ : ﺧﺸﻮﻧﺔ ﻭﺗﻀﻴﻴﻘﺎ
ﺟﺎﺯﺍﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ :
ﻧﻌﻮﻣﺔ ﺍﻟﺤﺮﻳﺮ ﻭﺳﻌﺔ ﺍﻟﺠﻨﺔ
‏[ ﺭﻭﺿﺔ ﺍﻟﻤﺤﺒﻴﻦ
‏( ﺹ 476 ‏) ‏]
〰〰〰〰〰〰
Faedah Mengekang Hawa Nafsu
⏰ Allah Azza Wa Jalla berfirman :
' Dan Allah memberi mereka ganjaran atas kesabaran mereka berupa surga dan pakaian sutra '
Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah berkata :
✒ ' Mengingat dalam bersabar yang berupa menahan hawa nafsu terdapat kekasaran (terhadap jiwa) dan penyempitan (bagi jiwa) maka Allah membalas mereka dengan kelembutan pakaian sutra dan keluasan surga '.
Raudhatul muhibbin; halm. 476

Oleh : Ustadz Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami

Pengaruh Ilmu

1) Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺇِﺫَﺍ ﻃَﻠَﺐَ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻟَﻢْ ﻳَﻠْﺒَﺚْ ﺃَﻥْ ﻳُﺮَﻯ ﺫَﻟِﻚَ ﻓِﻲ ﺗَﺨَﺸُّﻌِﻪِ ﻭَﺑَﺼَﺮِﻩِ ﻭَﻟِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻭَﻳَﺪِﻩِ ﻭَﺻَﻼَﺗِﻪِ ﻭَﺣَﺪِﻳْﺜِﻪِ ﻭَﺯُﻫْﺪِﻩِ
"Dahulu tidaklah seseorang belajar ilmu, kecuali tidak lama kemudian terlihat efek ilmu dalam kakhusyu'annya, dalam pandangannya, lisannya, tangannya, sholatnya, pembicaraannya, dan zuhudnya"

2) Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah berkata :

ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻧَﻬَﺎﺭِﻱ ﻧَﻬَﺎﺭَ ﺳَﻔِﻴْﻪٍ، ﻭَﻟَﻴْﻠِﻲ ﻟَﻴْﻞَ ﺟَﺎﻫِﻞٍ، ﻓَﻤَﺎ ﺃَﺻْﻨَﻊُ ﺑِﺎﻟْﻌِﻠْﻢِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻛَﺘَﺒْﺖُ؟
'Jika siang hariku sebagaimana siang hari orang yang pandir, dan malamku seperti malamnya orang yang jahil, maka apakah yang telah aku lakukan terhadap ilmu yang telah aku catat?"

'3) Atha berkata : "Ada seorang pemuda yang sering menemui Ummul mukminin Aisyah –radhiallahu 'anhaa-, lalu bertanya kepadanya dan Aisyah menyampaikan hadits kepadanya. Maka pada suatu hari ia mendatangi Aisyah dan bertanya kepadanya, maka Aisyah berkata :
" ﻳﺎ ﺑﻨﻲ، ﻫﻞ ﻋﻤﻠﺖ ﺑﻌﺪ ﻣﺎ ﺳﻤﻌﺖَ ﻣﻨﻲ؟
"Wahai putraku, apakah engkau telah mengamalkan apa yang telah kau dengarkan dariku?"
Pemuda itu berkata, "Demi Allah, belum wahai ibunda". Maka Aisyah berkata,
ﻳﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، ﻓَﺒِﻢَ ﺗَﺴْﺘَﻜْﺜِﺮُ ﻣِﻦْ ﺣُﺠَﺞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻚَ؟، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺧَﺬْﺕَ ﻧَﺼِﻴْﺒًﺎ ﻭَﻋَﻤِﻠْﺖَ ﺑِﻪِ، ﻓَﺘَﻌَﺎﻝ ﺧُﺬْ ﻏَﻴْﺮَﻩُ
"Wahai ananda, maka kenapa engkau hanya memperbanyak hujjah-hujjah Allah yang akan menjadi bumerang bagiku dan bagimu?, jika engkau telah mengambil sebagian ilmu lalu engkau mengamalkannya, maka kemarilah dan ambilah lagi ilmu yang lainnya"

Sumber :
PENGARUH ILMU - www.firanda.com \"Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridlo Ilahi\"

firanda.com

Ustadz Salaf kok di tv?


Oleh: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf Assidawy

Geliat dakwah sunnah di zaman modern ini semakin pesat, terutama setelah adanya radio dan TV sehingga mengetuk pintu hamba-hamba Allah yang merindukan surga.
Bahkan sekarang sudah mulai banyak ustadz2 kita yang diberi kesempatan tuk menyampaikan dakwah di TV nasional. Semoga semakin banyak lagi saudara2 kita yang merasakan nikmatnya dakwah ini.
Mari kita dukung bersama perjuangan mereka dan jihad mereka tersebut. Dan untuk mereka yg berbeda pendapat, hendaknya bisa berlapang dada serta memberikan udzur kepada saudaranya.
Syekh Abdul Aziz bin Baz berkata: "Barang siapa yg lapang dadanya dan memiliki ilmu maka hendaknya berdakwah di TV untuk menyampaikan risalah Allah -semoga Allah memberi pahala pada mereka-.
Dan barangsiapa yg belum bisa menerima dan menganggapnya sebagai syubhat sehingga tidak berdakwah di TV maka kami harap dia diberi udzur". (Liqooati Ma'a Syaikhoini karya Dr. Abdullah Thoyyar 1/81).
Beda pendapat itu sah-sah saja tapi tidak semua perbedaan mesti bermusuhan. Mari kita saling melengkapi dan mendoakan bukan saling mencakar dan menjatuhkan.

Jumat, 28 Agustus 2015

Kenapa Memakai Cadar?

Kenapa Memakai Cadar?
Kamu Islam apa sih?
Kamu ekstrim ya?
Kamu yang suka nge bom itu ya? 
well, sebenernyaa... cadar itu bukan teroris...
kalau seseorang memakai cadar dan kelakuan dia buruk -suka nge bom misalnya-

nah, itu bukan salah cadar nya, atau bukan salah islam nyaa....



itu ada di kekeliruan pemikiran.....

okey, disini saya bakal jelasin. kenapa sih sebagian muslimah memilih memakai cadar?

1. "dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya" annisa' 59

Perhiasan itu, ada 3 jenis : 

1. perhiasan yang berasal dari wanita itu sendiri -yg merupakan ciptaan Allah-.

sepakat ga, wanita itu indah? 
ga usah dijelasin agaknya udah pada sepakat yaa.....

itulah wanita, yang 'belum di make up-in' aja pada dasar nya udah cantik....

2. perhiasan yg diusahakan

contohnya pake bedak, make up, dsb.....

3. perhiasan yg berupa baju baju indah....


nah... itulah tafsir dari maksud"perhiasan" yg dimaksud ayat tersebut......


Kalo kaki aja disuruh di tutup pake kaos kaki, kenapoa wajah yg kebih kuat daya tariknya ga di perintahin ditutup??

Quote Pitcure~